Kisah Pelita Berjuang Lulus Sidang Skripsi Online
Home › Forums › Skripsi/Tugas Akhir › Kisah Pelita Berjuang Lulus Sidang Skripsi Online
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 4 years, 4 months ago by admin.
-
AuthorPosts
-
July 2, 2020 at 3:11 pm #1437adminKeymaster
Pelita duduk gelisah di bangku ruang tamu rumahnya pada Depok. Jantungnya berdebar kencang menanti namanya dipanggil buat menjalani sidang skripsi.
Pelita Mu'minatus Sholihah akrab disapa Pelita (21), mahasiswa Teknik Metalurgi & Material Universitas Indonesia merupakan satu dari sekian poly mahasiswa yang merasakan sidang skripsi secara daring.
Universitas Indonesia (UI) menjadi keliru satu perguruan tinggi negeri yg nir hanya melakukan aktivitas belajar mengajar secara daring, tetapi juga sidang akhir menggunakan metode daring.
Tak hanya pembelajaran jeda jauh, sejumlah universitas telah melakukan ujian secara daring (online) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada satuan pendidikan.
Dengan menggunakan kemeja putih dibalut blazer krem beliau duduk di depan layar laptop. Beberapa kali beliau mengecek apakah terdapat panggilan tata cara shalat jamak masuk menurut sebuah platform yg telah disediakan kampusnya buat sidang skripsi.
Raut mukanya berubah tegang saat gilirannya hampir tiba. Dia ada di urutan tiga dari empat jadwal sidang yang dilakukan dalam Jumat (14/6).
Ketika waktunya tiba, Pelita harus menghadapi empat orang dosennya di sidang. Tiga dosen penguji dan satu dosen pembimbing menjadi 'lawan' akhirnya sebelum meraih gelar sarjana.
Satu per satu pertanyaan yg ditanyakan dosen penguji berhasil dijawabnya. Usai satu jam disidang, Pelita sanggup mengembuskan napas lega. Dia berhasil lulus sidang skripsi online. Meski dilakukan secara daring, namun sidang skripsi ini tak kalah menegangkan menurut sidang pada kampus.
Terbayar sudah seluruh kerja keras dan hambatan yang dialami Pelita waktu proses penyusunan skripsi. Tetapi kali ini, pandemi virus corona yg sudah mewabah sejak berbulan-bulan lalu, tidak ayal menciptakan skripsinya & juga mahasiswa taraf akhir lainnya sedikit terganggu.
Dari mulai kendala mendapatkan dan mengolah data, diundurnya proses sidang, terhambatnya proses komunikasi waktu bimbingan, dan mengalahkan rasa malas karena wajib menyesuaikan kebiasaan kuliah dari tatap muka langsung sebagai tatap muka secara daring.
Ketika wisuda sudah terbayang pada depan mata, Pelita berharap pandemi ini lekas berakhir.
Dia pula menambahkan, perjuangan mahasiswa ketika ini tidaklah mudah, selain efek pandemi terhadap global pendidikan dia & mahasiswa lain wajib berjuang untuk menghadapi global kerja di depan mata, pastinya akan lebih sulit buat mencari lowongan ketika ini, karena poly perusahaan jua yang memilih buat membatasi jumlah karyawan mereka supaya tetap sanggup bertahan hingga wabah ini usai.
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.